Select Page

Berbagai macam sekolah teori DJ

grayscale photo of man playing DJ mixing console

Dalam hal seni dan praktik DJ, ada berbagai aliran pemikiran yang muncul seiring berjalannya waktu. Berikut beberapa contohnya:

  1. Turntablism: Aliran pemikiran ini menekankan penggunaan piringan hitam dan turntable sebagai alat utama untuk DJ. Turntablist fokus pada manipulasi suara dan ritme trek melalui scratching, beat juggling, dan teknik lanjutan lainnya. Turntablism sering dikaitkan dengan musik hip-hop, karena gaya DJ ini berkembang bersamaan dengan kebangkitan hip-hop di tahun 1970-an dan 80-an. Namun, turntablism dapat diterapkan pada genre musik apa pun yang memiliki elemen ritme atau perkusi yang kuat, termasuk funk, soul, dan electronic dance music (EDM).
  2. Controllerism: Aliran pemikiran ini menekankan penggunaan pengontrol digital dan software untuk membuat dan memanipulasi musik secara real-time. Pengontrol sering menggunakan pemetaan dan pemrograman MIDI yang kompleks untuk membuat lanskap suara dan pertunjukan langsung yang unik. Controllerism sering dikaitkan dengan musik dansa elektronik (EDM), karena gaya DJ ini memungkinkan kontrol dan manipulasi tingkat tinggi atas trek digital. Namun, pengontrolan juga dapat diterapkan pada genre musik lain, seperti hip-hop dan pop.
  3. Hybrid DJing: Aliran pemikiran ini menggabungkan elemen turntablism dan controllerism untuk menciptakan pendekatan unik untuk DJing yang menggabungkan teknik tradisional dan digital. DJ hybrid sering menggunakan kombinasi rekaman vinyl, pengontrol digital, software, dan bahkan dapat melakukan remix langsung untuk membuat set mereka.
  4. Remixing langsung adalah teknik yang melibatkan pengambilan elemen dari satu atau beberapa trek dan memanipulasinya secara real-time untuk membuat komposisi musik baru yang unik. Teknik ini sering dikaitkan dengan musik dansa elektronik (EDM) dan genre lain yang sangat bergantung pada teknologi digital dan perangkat lunak. Remixing langsung dapat dicapai dengan menggunakan berbagai alat, seperti pengontrol digital, sampler, dan plugin software. DJ yang berspesialisasi dalam remixing langsung sering kali memiliki pengetahuan mendalam tentang produksi musik dan desain suara, serta penguasaan alat dan teknik yang diperlukan untuk membuat dan memanipulasi suara dengan cepat. Remixing langsung adalah alat yang ampuh untuk DJ karena memungkinkan mereka membuat pertunjukan unik dan unik yang tidak dapat ditiru di tempat lain. Dengan menggabungkan elemen dari trek yang berbeda, DJ dapat menciptakan komposisi yang kompleks dan dinamis yang membuat penonton tetap terlibat dan bersemangat. Selain itu, remixing langsung dapat menjadi cara yang bagus untuk menampilkan visi kreatif dan kehebatan teknis DJ, serta untuk membedakan diri mereka dari DJ lain yang mengandalkan set pra-rekaman atau teknik mixing yang lebih tradisional.
  5. Harmonic Mixing: Aliran pemikiran ini menekankan penggunaan kunci dan melodi dalam proses pencampuran. Mixer harmonik akan menganalisis kunci dan tempo trek untuk menciptakan transisi mulus yang menyatu dengan mulus. Pencampuran harmonik sering dikaitkan dengan genre musik yang memiliki penekanan kuat pada melodi dan harmoni, seperti pop, rock, dan electronic dance music (EDM).
  6. Genre Specialization: Aliran pemikiran ini menekankan pentingnya spesialisasi dalam genre musik tertentu. DJ yang berspesialisasi dalam genre tertentu, seperti techno atau hip-hop, sering kali memiliki pengetahuan mendalam tentang sejarah dan budaya genre tersebut dan mampu mengatur set yang mencerminkan pengetahuan tersebut.

Secara keseluruhan, tidak ada satu cara yang “benar” untuk mendekati DJ, dan setiap aliran pemikiran memiliki kelebihan dan tantangan uniknya sendiri. Pendekatan terbaik akan bergantung pada tujuan, preferensi, dan visi kreatif masing-masing DJ.